Langsung ke konten utama

MOBIL BALAP TERHEBAT SEPANJANG MASA: Bagian 1


Porsche 917/30 “Can-Am Killer”
 

Ini mobil yang paling ‘gokil’ ceritanya. Banyak ahli dan pengamat dunia balap bilang mobil racikan Porsche-Audi ini sebagai mobil paling hebat yg pernah ada dalam sejarah balapan dunia. Anggapan ini nggak ada bohongnya sama sekali. Di taun 1972 Porsche ikut ajang balap Can-Am Series karena taun sebelumnya udah ada perubahan regulasi di Le Mans. Porsche 917 yang begitu hebat akhirnya dipertarungkan di ajang Can-Am.


Performa mobil ini sangat gila; mesin twin-turbo 12 silindernya bisa sampe 1580 dk! Angka itu di capai di sesi kualifikasi aja karena di sesi balapan para mekanik nurunin tenanganya sampe 1100 dk. Akselerasinya juga secepat kilat; 0-100kmj dalam 1,9 detik, 0-200mpj (10,9 detik). Topspeed-nya ditaksir sampe 420kmj! Bahkan buat standar sekarang performa macem gitu nggak bisa ditandingi WEC, IndyCar, MotoGP, bahkan F1 sekalipun.

Dikendarai Mark Donohue di balapan

Bisa ditebak apa yg terjadi kemudian begitu Porsche 917/30 ini dibalapin. Taun 1972 tim Penske Racing turunin mobil ini di Can-Am dengan George Follmer sebagai jokinya dan jadi juara, tanpa perlawanan berarti. Di taun berikutnya giliran Mark Donohue yang jajal mobil ini dan jadi juara. Dia cuma kalah sekali dan unggul dengan jarak poin yang jauh banget. Mobil ini begitu melegenda dan sekarang ini jadi koleksi pameran di Museum Porsche di Zuffenhausen, Jerman.

ini dia mesin angker 917-30 yg legendaris

Ini terasa aneh. Melihat orang lain membawa mobilmu, yang kamu sangat kenali. Kubayangkan rasanya seperti liat pria lain seranjang dengan istrimu.” kata Mark saat mobil 917-30-nya dibalapin pebalap lain karena dia cedera.


Mazda 787B


Taun 1991 Mazda bangun mobil penyempurna model 787 buat ikut kompetisi All-Japan Sports Prototype Championship, Fuji 1000km dan Suzuka 1000km. Mobil itu dikasih nama 787B. Mobil ini, 787B, pake mesin sakti berjenis rotari dengan 4 rotor dengan total kapasitas 2616cc naturally aspirated. Tenaga maksimunnya sampe di angka 700 bhp dan transmisinya racikan Mazda dan Porsche berkecepatan 5. Beratnya sendiri cuma 830kg. Ajang yang diikuti Mazda dengan mobil 787B adalah Suzuka 430km (finis ke-4), Fuji 1000km (ke-2), dan Le Mans di Prancis.


Untuk Le Mans, ada tiga mobil yang dipersiapkan dan satu lagi buat cadangan. Salah satunya adalah mobil no. 55 tunggangan pebalap Jerman Volker Weindler, Johnny Herbert asal Inggris dan pebalap F1 asal Prancis Bertrand Gachot. Setelah berjuang selama 24 jam dalam pertarungan yang ketat dan seru, mobil no. 55 yang dikendarai Johnny Herbert akhirnya finis pertama. Kalo dua mobil 787B lain cuma bisa finis ke-6 dan 8.


Sebelumnya belum pernah ada pabrikan asal Jepang yang jadi juara Le Mans. Dan sampai sekarang, atau pagelaran terakhir di taun 2015, Mazda masih jadi satu-satunya. Sebagai catatan, 787B juga jadi satu-satunya mboil bermesin rotari Wankel yang menangi Le Mans. Hebat ya, bisa juara ditengah-tengah superioritas Peugeot, Mercedes-Benz dan Jaguar yang waktu itu kuat banget dan bermesin piston.



Audi Sport Quattro S1


Dari dunia reli, dekade 1980an dikenal sebagai ‘eranya reli Grup B’ di mana mobil-mobil reli yang dipakai di sini performanya tinggi banget. Beberapa orang malah sebut mobil-mobilnya sebagai “Mobil F1 di Lintasan Reli”. Salah satu mobil yang mencolok dari kategori ini adalah Audi Quattro S1.


Audi Sport Quattro S1 bermesin 5 silinder berkapasitas 2110cc, juga dilengkapi turbo. Tenaganya sentuh angka 350 bhp. Bahkan dalam suatu balapan, tenaganya sampe 600 bhp. Beratnya cuma 1090 kilogram dan akselerasi 0-100kmj dicapai dalam waktu 3,1 detik. Topspeed Audi Sport Quattro S1 mencapai 220km/j. 


Mobil ini pertama kali diturunin di ajang WRC taun 1984. Pereli Jerman Walter Rohrl dan navigatornya Christian Geistdörfer menangin Reli San Remo di taun 1985 pake mobil ini. Audi Sport Quattro jadi primadona di ajang reli ini karena bisa kompetitif lawan mobil lain seperti Lancia, Peugeot dan Metro. 


Ajang Reli Grup B bubar di taun 1986 karena ada kecelakaan yg renggut nyawa pereli ternama Henri Toivonen dan navigatornya, Sergio Cresto. Audi akhirnya cari ajang lain dan mereka ikut Pikes Peak International Hill Climb. Lewat pereli wanita asal Prancis Michele Mouton, Audi juara di taun 1985. mereka juara lagi di taun 1986 sama Bobby Unser dan Walter Rohrl di taun 1987. Ajang PPIHC adalah reli naik gunung Pikes Peak di Colorado, AS, yang bergengsi dan cukup angker. Start dari kaki gunung dan finis di puncaknya yang tertutup awan. Ini juga yang bikin ajang ini disebut ‘Race to The Clouds’ atau ‘Balapan Menuju Awan’.


Meskipun gagal jadi juara WRC, para pebalap yang pake mobil Sport Quattro S1 ini dibilang hebat karena bisa kendaliin mboil Grup B yang konon kabarnya paling ganas dari semua mobil reli yang pernah ada. Ini juga bikin status Audi Sport Quattro S1 makin terpuji dan masuk kategori mobil terhebat sepanjang masa.

Lancia Delta Grup A



Dari Italia, muncul satu mobil yang bikin geger ajang reli dunia, WRC. Taun 1987 jadi taun pertama setelah masa Grup B (1982-1986) yang brutal dan liar. Mobil-mobl reli yang ada di ajang ini tenaganya lebih kecil dari Grup B tapi tetep, cuma bisa dikendaliin oleh para pereli top dunia. Lancia pabrikan asal Italia kandangin mobil 037 mereka dengan Delta yang baru.

Mesin 4 silinder segaris 2000cc dengan turbo bersemayam di engine bay mobil Delta Grup A. Buat ngegerakin dayanya ada transmisi MT 6 kecepatan. Suspensi depan-belakang pake sistem MacPherson. Dalam suatu kesempatan di TopGear, Richard Hammond si pembawa acara puji pengendalian Delta yang luar biasa presisinya.  


Prestasi Lancia di WRC makin luar biasa dengan mobil ini. Sebelumnya mereka bisa juara dunia dengan mobil Stratos di era 1970an dan Delta S4 di jaman Grup B. Mobil ini bahkan langsung menang di reli pertamanya (Reli Monte Carlo 1987). Dari pertama kali dipake sampe 1992, tercatat Lancia 6x beruntun juara dunia konstruktor! Dari sektor raihan gelar pereli, Juha Kankkunen dan Miki Biasion masing-masing 2 kali juara dunia. Miki dua kali juara dunia reli, 1988-89 dan Juha jadi yang terbaik di 1987 dan 1991. Total kemenangan yang diraih Lancia dengan Delta Grup A ada di angka 46, terbanyak sampe sekarang.



Suzuki Escudo Pikes Peak



Monster dari Jepang.


Hati-hati : yang satu ini mengandung unsur-unsur yang berbahaya. Itu meliputi sayap besar tinggi, bodi aerodinamis yang keren, dua mesin sangar yang bertenaga sekali dan kenangan tak terlupakan dari masa lalu.


Kalo kita bicarain spesifikasinya, bikin kaget. Beneran lho. Dibalik bodi serat warna merahnya, tersimpan dua mesin bertenaga besar! Dua mesin? Ya, karena mobil ini dipake di kelas Free For All (FFA) yang membebaskan segala macam modifikasi. Dua mesin masing-masing berkapasitas 2500cc dengan kongfigurasi V6 dan turbo sanggup kasih tenaga 987 hp! Akselerasi mobil ini juga luar biasa. Menurut beberapa orang, 0-100 km/j dalam 1,7 detik! Bugatti Veyron SS pun nggak akan bisa sekilat itu. Ada juga versi lain yang sebut angka 2,3 detik buat sentuh 100km/j dari posisi diem di lintasan gravel.


Suzuki Escudo ini termasuk salah satu mobil tersukses di ajang Pikes Peak International Hill Climb (PPIHC). Pebalap asal Jepang Nobuhiro “Monster” Tajima jadi penguasa PPIHC 6x pake mobil setan ini. Ojiisan Tajima jadi juara lagi di taun 2011 tapi dengan varian yang beda, SX4.


Untuk menyegarkan kembali ingatan, kalo temen-temen pernah main Gran Turismo 2 sampe 6, pasti kenal mobil ini. Kita bisa mainin mobil ini di ‘simulation mode’ nya dan di dunia game-pun reputasinya menakutkan. Performa yang edyaaan dan bentuk uniknya bikin Escudo ini salah satu yang terfavorit dan jadi legenda otomotif dunia baik di dunia nyata atau permainan.

perwujudan Escudo Pikes Peak di Gran Turismo 2

Segitu dulu daftar yang bisa Batheki kasih...Nantiken sekuel ke-2 "Mobil-Mobil Balap Terhebat Sepanjang Masa" di blog balaptekhi.blogspot.com. Sampai jumpaaaa!!!


Sumber : 

Wikipedia

http://allcarsnewz.com


http://everything2.com/title/Suzuki+Escudo+Pikes+Peak
forums.kilometermagazine.com
http://www.madle.org/ms06lan4.jpg 
nexta.wordpress.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenjang Karir Pebalap Mobil / Cara Menjadi Pebalap F1

Langsung aja kita bahas gimana jenjang karir pebalap mobil dan tahapan-tahapan yang harus dilewati. Secara garis besar ada 6 tingkatan tangga kejuaraan di ajang balap mobil, dari yang terendah (karting) sampe yang tertinggi (Formula 1). Rinciannya : karting, Formula 4, Formula 3, Formula 2, dan Formula 1 (F1).   inforgrafis biaya balap menuju F1 Untuk bisa masuk F1, seorang pebalap harus punya Superlicence yang dikeluarin FIA (Federation Internationale d’Automobile, atau Federasi Otomotif Intermasional). Itu bisa diraih pebalap yang berhasil ngumpulin 40 poin Superlicence dalam karirnya. Selanjutnya gua bakal jelasin cara-cara ngumpulin poinnya. 1. Karting    Hampir semua pebalap mobil mulai belajar balap dari usia dini, misal 4-6 taun. Pastinya mereka nggak langsung dilatih kayak anak yang udah gede, tapi lebih dulu belajar pake mobil kart khusus anak. Tahap pengenalan sama belajar ini bisa makan waktu cukup lama sebelum seorang anak bisa ikut ajang balap ...

Para Pebalap Muda Berbakat Calon Juara (bagian 4)

Langsung aja yaaaaa.... Lando Norris Cowok kelahiran 13 November 1999 ini diyakini sebagai calon penerus Lewis Hamilton atau Jenson Button, atau harapan masa depan Inggris di dunia balap mobil. Karir balapan single seater-nya dimulai di taun 2014 di ajang Ginetta F4. Taun selanjutnya Lando ikut ajang F4 di tiga negara, Inggris, Itali dan di Eropa. Doi jadi juara MSA Formula, yang sekarang lebih dikenal sebagai F4 Inggris. Taun 2016 jadi taun tersuksesnya sejauh ini di dunia balap. Cowok asal Bristol, Inggris ini juara 3 ajang; MRF Challenge musim 2015/16, Eurocup Formula Renault 2,0, dan Formula Renault 2,0 NEC. Pencapaian hebatnya ini diganjar dua penghargaan sekaligus, gelar Mclaren Autosport BRDC, dan Autosport British Club Driver of The Year 2016.  Bakat luar biasa Lando sampe ke telinga Mclaren F1, yang rekrut dia jadi anggota pembalap tes dan masuk program pengembangan pebalap mudanya. Di ajang F3 Eropa taun ini dia tampil konsisten dan sering menang hingga akh...

Ketatnya MotoGP 2016

Baru setengah jalan musim 2016 ajang MotoGP kita para penontonnya udah disuguhin aksi-aksi yang luar biasa. Persaingan dari jajaran depan tengah sama belakang sekarang udah merata. Para pebalap saling mengalahkan, yang dari depan bisa ke belakang, yang tengah bisa ganggu yang di depan dan yang jurkun bisa nyodok ke tengah bahkan sampe menang!    Marc Marquez calon juara dunia 2016 7 balapan pertama emang didominasi tiga pebalap top saat ini; Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Valentino Rossi. Masing-masing dari mereka udah ngerasain enaknya jadi juara dan gedeknya sial di kandang sendiri. Mereka saling mengalahkan di setiap balapannya. Kalo disebut kemenangan yang sensasional ya GP Mugello pas Jorge Lorenzo menang dengan jarak cuma sejengkal (dalam arti sebenernya) dan di GP Jerez saat Rossi terus di depan dari awal lomba.   Andrea Dovizioso Tim Ducati punya potensi besar lewat motor GP16 mereka. Aerodinamikanya kuat, trus motornya cepet. Sayangnya...