Langsung ke konten utama

Ketatnya MotoGP 2016





Baru setengah jalan musim 2016 ajang MotoGP kita para penontonnya udah disuguhin aksi-aksi yang luar biasa. Persaingan dari jajaran depan tengah sama belakang sekarang udah merata. Para pebalap saling mengalahkan, yang dari depan bisa ke belakang, yang tengah bisa ganggu yang di depan dan yang jurkun bisa nyodok ke tengah bahkan sampe menang! 
 
Marc Marquez calon juara dunia 2016
7 balapan pertama emang didominasi tiga pebalap top saat ini; Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Valentino Rossi. Masing-masing dari mereka udah ngerasain enaknya jadi juara dan gedeknya sial di kandang sendiri. Mereka saling mengalahkan di setiap balapannya. Kalo disebut kemenangan yang sensasional ya GP Mugello pas Jorge Lorenzo menang dengan jarak cuma sejengkal (dalam arti sebenernya) dan di GP Jerez saat Rossi terus di depan dari awal lomba.
 
Andrea Dovizioso
Tim Ducati punya potensi besar lewat motor GP16 mereka. Aerodinamikanya kuat, trus motornya cepet. Sayangnya mereka ngga konsisten dan sering jatoh. Duet Andrea (Iannone sama Dovi) udah beberapa kali gagal finis akibat kesalahan (paling menonjol tabrakan di GP Argentina).

Cerita pebalap yang ngga diunggulkan jadi pemenang asli terjadi di TT Assen 2016. Jack Miller yang start dari barisan belakang bisa nyodok ke peringkat 5 sebelum akhirnya balapan diulangi lagi karena hujan gede. Jack bisa merangsek ke depan dan berhadapan ama Marc Marquez. Doi akhirnya bisa menangin balapan yang penuh cerita itu.

podium pertama Maverick didapat di GP Prancis
Dari papan tengah Suzuki udah bisa ngancam Ducati bahkan Honda/Yamaha. Buktinya di GP Prancis kemaren Maverick Vinales podium ke-3. Tim Tech3 masih konsisten di 10 besar tapi mereka udah bisa dikejar tim lain macem Suzuki, Pramac, malah Avintia Racing. Yang paling sial dari jajaran tengah tak lain dan tak bukan Cal Crutchlow (LCR). Udah 8 seri doi baru ngumpulin 20 poin (paling jelek dari para pebalap satelit) dan bikin LCR ada di posisi juru kunci (jurkun) klasemen tim.

Lebih runyam lagi dari jajaran belakang. Nggak ada tim yang dikategoriin lemah/kuat karena kompetitif semuanya. Tim Aspar Ducati lewat Eugene Laverty rajin banget finis poin bahkan 10 besar. Sebagai catatan mereka masih pake sasis Ducati Desmosedici GP14.2 yang speknya berusia 2 taun. 
 
Eugene konsisten bgt di 10 besar
Tim Aprilia Gresini di kualifikasi seringnya ada di peringkat 17-20an tapi begitu balapan mereka nggak bisa dianggap remeh. Duet Bautista-Bradl raih banyak poin berharga sampe setengah musim ini. 

aprilia buktiin mereka bisa bersaing

Hector Barbera dari Avintia Racing seakan dapet pencerahan dalam karirnya di musim ini. Dua musim ke belakang dia sering jadi juru kunci atau gagal raih poin tapi musim ini mantap bersaing ama tim satelit (LCR, Tech3, Pramac). Peringkat 2 GP250cc 2009 ini selalu dapet poin di setiap balapannya.

musim terbaik Barbera

Yang paling ngehebohin tentu aja Estrella Galicia 0,0 Marc VDS Honda. Tim asal Belgia ini diperkuat Juara Dunia Moto2 Tito Rabat sama peringkat 2 Moto3 2014 Jack Miller. Tapi begitu di kualifikasi, kayak aprilia, mereka selalu keteteran. Malah Tito Rabat sering start dari posisi terakhir. Biar begitu pas balapan aslinya mereka nggak selemah saat kualifikasi. Kayak yang Batheki tadi udah bilang, kejutan besar ada di TT Assen 2016. Jack Miller yang start dari jajaran belakang bisa jadi yang terbaik di balapan penuh sejarah itu.
pebalap non-pabrikan pertama yg menang dalam 10 th terakhir

Menarik banget kita kelanjutan persaingan di MotoGP 2016? Apa Yamaha/Honda tetap superior sampai akhir? Adakah lagi pebalap yang pecah telor kemenangannya selain Jack Miller? Atau ada pebalap Avintia/Aspar yang finis podium? Mungkinkah Suzuki menang? Kapan Ducati bisa konsisten finis? Kita saksiin bersama-sama di paruh kedua musim MotoGP 2016!!!

sumber : http://cdn.dstv.com/supersport.img/newsinpictures/10284/2016-MotoGP-Season-in-Pictures-Cover-160320G940.jpg 

http://img.speedweek.com/i/6/66912336c6dc4143bcdad87af66c8df5.jpg?preset=i750

https://otoborn.files.wordpress.com/2016/04/hector-barbera-avintia-racing-ducati-motogp-2016.jpg

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenjang Karir Pebalap Mobil / Cara Menjadi Pebalap F1

Langsung aja kita bahas gimana jenjang karir pebalap mobil dan tahapan-tahapan yang harus dilewati. Secara garis besar ada 6 tingkatan tangga kejuaraan di ajang balap mobil, dari yang terendah (karting) sampe yang tertinggi (Formula 1). Rinciannya : karting, Formula 4, Formula 3, Formula 2, dan Formula 1 (F1).   inforgrafis biaya balap menuju F1 Untuk bisa masuk F1, seorang pebalap harus punya Superlicence yang dikeluarin FIA (Federation Internationale d’Automobile, atau Federasi Otomotif Intermasional). Itu bisa diraih pebalap yang berhasil ngumpulin 40 poin Superlicence dalam karirnya. Selanjutnya gua bakal jelasin cara-cara ngumpulin poinnya. 1. Karting    Hampir semua pebalap mobil mulai belajar balap dari usia dini, misal 4-6 taun. Pastinya mereka nggak langsung dilatih kayak anak yang udah gede, tapi lebih dulu belajar pake mobil kart khusus anak. Tahap pengenalan sama belajar ini bisa makan waktu cukup lama sebelum seorang anak bisa ikut ajang balap ...

Para Pebalap Muda Berbakat Calon Juara (bagian 4)

Langsung aja yaaaaa.... Lando Norris Cowok kelahiran 13 November 1999 ini diyakini sebagai calon penerus Lewis Hamilton atau Jenson Button, atau harapan masa depan Inggris di dunia balap mobil. Karir balapan single seater-nya dimulai di taun 2014 di ajang Ginetta F4. Taun selanjutnya Lando ikut ajang F4 di tiga negara, Inggris, Itali dan di Eropa. Doi jadi juara MSA Formula, yang sekarang lebih dikenal sebagai F4 Inggris. Taun 2016 jadi taun tersuksesnya sejauh ini di dunia balap. Cowok asal Bristol, Inggris ini juara 3 ajang; MRF Challenge musim 2015/16, Eurocup Formula Renault 2,0, dan Formula Renault 2,0 NEC. Pencapaian hebatnya ini diganjar dua penghargaan sekaligus, gelar Mclaren Autosport BRDC, dan Autosport British Club Driver of The Year 2016.  Bakat luar biasa Lando sampe ke telinga Mclaren F1, yang rekrut dia jadi anggota pembalap tes dan masuk program pengembangan pebalap mudanya. Di ajang F3 Eropa taun ini dia tampil konsisten dan sering menang hingga akh...