Langsung ke konten utama

Jenjang Karir Pebalap Mobil / Cara Menjadi Pembalap Mobil F1 (bagian 2)

Kalo sebelumnya kita bahas caranya seorang pebalap merangkak dari seri karting ke ajang balap mobil dunia, sekarang kita ngomongin Formula 2 dan ajang balap paling tinggi di dunia, Formula 1 (F1) yang juga tuntaskan sekuel Cara Menjadi Pembalap Mobil F1. 

Buat yang baru mampir ke sini dan belum sempet baca bagian pertamanya, coba klik dulu dongs artikelnya ;)

4. Formula 2 (F2)
Udah semakin dekat sama F1, F2 diposisiin sebagai “jalur utama” menuju balapan “jet darat” oleh FIA. Dari sini tim-tim F1 mulai serius pantau para pebalap yang berlaga. Format balapannya begini; setiap ronde ada 2 balapan (Feature & Sprint Race) yang digelar di hari berbeda. Feature Race biasanya dimulai Sabtu dan Sprint Race yang durasinya lebih pendek dihelat keesokan harinya. Tantangan F2 semakin berat terlebih lagi sebagian dari mereka yang turun di sini adalah anak didikan tim besar F1, contohnya Antonio Fuoco dan Charles Leclerc dulunya yang dititipin Ferrari di tim Prema. Ini juga yang jadi ‘tes terakhir’ sebelum F1. 
mobil F2 yang mulai dipakai dari 2018
Untuk spesifikasi mobil Formula 2 (F2), mesin Mechachrome V6 3400cc turbo jadi penggerak mboil yang sasisnya disuplai Dallara Automobili. Soal ban, Pirelli dipercaya menyuplai ban seluruh tim. Semua mobil yang dikendarai 22 peserta dari 11 tim sama semua, nggak ada yang lebih atau kurang dari spesifikasinya. 

Tercatat udah ada 4 pebalap Indonesia yang pernah jajal kelas menengah yang satu tingkat di bawah F1. Dulu F2 masih bernama F3000, dan Ananda Mikola pernah tampil di awal 2000an. Seperti kita ketahui, Rio Haryanto ikutan antara 2012 dan 2015, dengan nama kejuaraan GP2, Philo Paz di taun 2016 dan kini ada Sean Gelael. 

Para pebalap yang lulus dari GP2 emang nggak semua masuk F1, tapi tetep laku di ajang lain macem Mitch Evans, Sam Bird, Alex Lynn di Formula E. Banyak jua yang masuk Le Mans dan WEC misalnya Kamui Kobayashi, Nathanael Berthon, Raffaelle Marciello, dll. Tiga pebalap terbaik klasemen akhir F2 bakal dapet 40 poin Superlicence yang artinya boleh berlaga di F1!

5. Formula 1 (F1)


INILAH dia, cita-cita setiap pebalap mobil di dunia, ajang yang paling prestius, megah, mahsyur, terkenal, canggih dan hebat yang udah berjalan sejak taun 1950. Federasi Otomotif Internasional (FIA) nempatin F1 sebagai ajang balap mobil tertinggi di dunia. Sebanyak 21 balapan digelar setiap taunnya untuk mencari siapa pembalap dan tim paling hebat di kolong jagat di antara 20 peserta dan 10 tim yang ikut serta.
 
pagelaran GP Australia 2017
Masuk F1 itu udah masuk “dimensi” yang lain. Untuk pebalap yang termasuk anggota akademi balap tim F1, relatif nggak banyak uang yang dikeluarin. Bahkan Pascal Wehrlein, Esteban Ocon, Pierre Gasly sama Sebastian Vettel nggak bawa sponsor untuk berlaga di F1 karena mereka semua binaan Mercedes GP dan Red Bull. Kalo seorang pebalap bukan dari program itu, mereka harus cari jalan sendiri untuk bisa berlaga di F1.
Sebagai contoh, Rio Haryanto disponsori Pertamina dan Kiky uang sebanyak 7 juta Euro dalam setengah musim F1 2016. Contoh lain, Robert Kubica amankan kursi balap untuk musim 2019 bersama Williams dengan dana 10 juta Euro yang juga dari sponsor. Buat apa sih uang itu? Tentu aja dipake buat administrasi, logistik, transportasi, keperluan tim dan lainnya. Sebagai gantinya sponsor dapet sorotan media luas F1 yang menguntungkan buat reputasi dan popularitas perusahaannya.
Dengan masuknya ke F1, lengkap sudah tahapan yang kita bahas untuk para pebalap mobil. Perjuangan besar dan berat dimulai dari karting, Formula Renault, F4, Formula Ford, lalu ke F3, GP3, F2 dan sampailah ke F1. Terima kasih buat yang niat banget baca dari awal :)
sumber : 
https://www.youtube.com/channel/UCviJk2l54SemDYsaYDrDVuA 
https://auto.ndtv.com/news/this-is-the-new-formula-1-logo-1780270
https://arstechnica.com/cars/2017/11/new-hybrid-rules-for-f1-have-teams-in-a-tizzy-ferrari-threatens-to-quit/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOBIL BALAP TERHEBAT SEPANJANG MASA: Bagian 1

Porsche 917/30 “Can-Am Killer”   Ini mobil yang paling ‘gokil’ ceritanya. Banyak ahli dan pengamat dunia balap bilang mobil racikan Porsche-Audi ini sebagai mobil paling hebat yg pernah ada dalam sejarah balapan dunia. Anggapan ini nggak ada bohongnya sama sekali. Di taun 1972 Porsche ikut ajang balap Can-Am Series karena taun sebelumnya udah ada perubahan regulasi di Le Mans. Porsche 917 yang begitu hebat akhirnya dipertarungkan di ajang Can-Am. Performa mobil ini sangat gila; mesin twin-turbo 12 silindernya bisa sampe 1580 dk! Angka itu di capai di sesi kualifikasi aja karena di sesi balapan para mekanik nurunin tenanganya sampe 1100 dk. Akselerasinya juga secepat kilat; 0-100kmj dalam 1,9 detik, 0-200mpj (10,9 detik). Topspeed- nya ditaksir sampe 420kmj! Bahkan buat standar sekarang performa macem gitu nggak bisa ditandingi WEC, IndyCar, MotoGP, bahkan F1 sekalipun. Dikendarai Mark Donohue di balapan Bisa ditebak apa yg terjadi kemudian begitu Por...

Pebalap MotoGP yang Pernah Sukses Besar Di Usia Muda

Ketemu lagi sama Batheki di entri yang baru ini. Kita cari tau siapa aja pebalap MotoGP yang raih kesuksesan besar di usia 20 taun. Ini diitung juga dari jaman GP125cc dan GP250cc. Manuel Poggiali Pebalap asal San Marino yang kini udah berusia 33 taun mulai ikut seri balap motor dunia di taun 1999 dengan motor aprilia. Dua taun kemudian, di umur 18 taun, dia berhasil jadi juara dunia GP125cc bersama tim Gilera. Taun 2003 Manuel naik ke kelas GP250cc, direkrut tim aprilia. Penampilannya luar biasa; langsung bawa pulang gelar Juara Dunia GP250cc di musim pertamanya. Sebelumnya ada Tetsuya Harada yang jadi Juara Dunia di kesempatan pertamanya di taun 1993. juara musim 2003 Sayangnya cuma sampe situ aja kemampuan primanya keluar. Taun 2004 dia cuma 3x naik podium, bahkan sempet turun kelas ke GP125cc di taun 2005. Doi pernah banting stang jadi pemain futsal dan masuk timnas San Marino di 2011. Manuel akhirnya balik lagi ke dunia balap di taun 2013-14, ikut ajang...

TRAGEDI IMOLA 1994

poster GP Imola 1994 Jumat, 29 April 1994 Autodromo Enzo e Dino Ferrari (Imola) Imola, Emilia-Romagna, Italia Pebalap bernomor start 14 itu melaju kencang dengan mobil Jordan-Hart-nya. Memasuki tikungan Variante Bassa dia terlalu cepat dan saat menginjak kerb, mobilnya terbang! Mobil Jordan itu terhempas ke tembok ban dan hancur. Beberapa kali mobil itu terguling-guling, sedangkan pebalapnya masih ada di dalamnya. Mobil naas itu berhenti, mendarat terbalik dan pebalapnya masih terjebak di dalamnya. Para petugas medis bergegas menyelamatkan pebalap no. 14 itu dan tak lama ia dibawa ke klinik sirkuit. Kemudian helikopter datang. Sang pebalap dirujuk ke rumah sakit Maggiore di Bologna lewat jalur udara. Itu kejadian yang menimpa Rubens Barrichello, pebalap Brasil yang lolos dari maut di Jumat pada sesi kualifikasi GP San Marino 1994. Rubinho, panggian akrabnya, menderita patah tulang hidung dan lengannya digips. Dia merasa beruntung masih bisa hidup setelah kecelakaan ...