Langsung ke konten utama

Sampai Jumpa Formula V8 3,5



Minggu (19/11) kemaren sirkuit Manama, Bahrain jadi tempat digelarnya seri terakhir ajang single-seater Seri Dunia Formula V8 3,5. Seperti biasa, ada dua balapan di setiap seri ajang itu. Balapan pertama di hari Sabtu dimenangi pebalap Portugis Henrique Chaves dan yang kemaren di hari Minggu pebalap berpaspor Austria Rene Binder jadi yang terbaik di balapan ke dua.

 
Pertama-tama, ajang ini diadain promotor RPM Racing di taun 1998 dengan nama World Series by Nissan, karena waktu itu mobil yang dipake di sini bermesin Nissan. Buat para pebalap yang baru lulus ajang Formula 3 atau yang setara, World Series by Nissan jadi salah satu pilihan tahapan karir selanjutnya. Waktu itu balapan-balapannya kebanyakan digelar di Spanyol meskipun ada juga yang dihelat di negara lain.

Raksasa otomotif Eropa Renault masuk ke ajang ini di taun 2005. Nama World Series by Nissan pun diganti Formula Renault 3,5 Series. Selain Spanyol, Inggris, Jerman, Itali, Portugal, dll. jadi penyelenggara seri kejuaraan ini, sehingga cakupannya semakin luas. Pabrikan mesin Zytek pernah jadi penyuplai mesin di rentang waktu 2011 sampe 2015, meskipun dilabeli Renault. 

Masalah baru muncul saat Renault keluar dari ajang ini di akhir 2015. Ada beberapa tim besar yang mundur dan akhirnya bikin minat keikutsertaan pebalap lain turun. Pihak RPM Racing sekali lagi ganti nama kejuaraan yang mereka gelar jadi Formula V8 3,5 dan setelah dapet restu FIA jadi seri dunia lagi di taun ini. Di taun ini aja, total pebalap yang ikut di setiap seri anjlok jadi cuma 10 dari yang biasanya 20-22. RPM Racing akhirnya umumkan Seri Dunia Formula V8 3,5 untuk taun depan dibatalin karena kurangnya peserta. Biar begitu, masih ada kemungkinan suatu saat nanti bisa digelar lagi.

Sejarah Formula V8 3,5 yang panjang bikin ajang ini jadi dikenang dan dikangenin banyak insan balap mobil di dunia khususnya di Eropa. Para lulusannya juga hebat-hebat, banyak yang jaya di ajang lain macem balap turing, Sportscar, bahkan F1. Contohnya Marc Gene (juara Le Mans 2009) yang jadi juara angkatan pertama (1998), mantan juara WTCC Andy Priaulx, juga juara Indycar 2014 Will Power.
Nantinya Pebalap ini Jadi Juara Dunia F1
Ada sedikitnya 27 alumni yang berhasil masuk F1, diantaranya: Enrique Bernoldi, Ricardo Zonta, Heikki Kovalainen, Giedo van der Garde, Roberto Merhi, Narain Karthikeyan, dan kawan-kawan. Nggak pada kenal? Yang ini pasti temen-temen kenal : Robert Kubica, Carlos Sainz Jr., Daniel Ricciardo, Kevin Magnussen, Fernando Alonso, sama Sebastian Vettel,. 

Philo Paz
Pebalap Tanah Air Sean Gelael dan Philo Paz dulu ikutan di musim 2015 dan aksi mereka sempet disiarin salah satu stasiun TV swasta. Sebagai penutup, gelar juara musim terakhir disandang cucu legenda F1 asal Brasil Emerson Fittipaldi, Pietro.
Pietro Fittipaldi

Sumber :
https://www.gpupdate.net/en/world-series-renault-news/361075/formula-v8-35-to-end-after-2017-season/
http://www.autobild.de/bilder/interview-mit-fernando-alonso-14897.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenjang Karir Pebalap Mobil / Cara Menjadi Pebalap F1

Langsung aja kita bahas gimana jenjang karir pebalap mobil dan tahapan-tahapan yang harus dilewati. Secara garis besar ada 6 tingkatan tangga kejuaraan di ajang balap mobil, dari yang terendah (karting) sampe yang tertinggi (Formula 1). Rinciannya : karting, Formula 4, Formula 3, Formula 2, dan Formula 1 (F1).   inforgrafis biaya balap menuju F1 Untuk bisa masuk F1, seorang pebalap harus punya Superlicence yang dikeluarin FIA (Federation Internationale d’Automobile, atau Federasi Otomotif Intermasional). Itu bisa diraih pebalap yang berhasil ngumpulin 40 poin Superlicence dalam karirnya. Selanjutnya gua bakal jelasin cara-cara ngumpulin poinnya. 1. Karting    Hampir semua pebalap mobil mulai belajar balap dari usia dini, misal 4-6 taun. Pastinya mereka nggak langsung dilatih kayak anak yang udah gede, tapi lebih dulu belajar pake mobil kart khusus anak. Tahap pengenalan sama belajar ini bisa makan waktu cukup lama sebelum seorang anak bisa ikut ajang balap ...

Pebalap MotoGP yang Pernah Sukses Besar Di Usia Muda

Ketemu lagi sama Batheki di entri yang baru ini. Kita cari tau siapa aja pebalap MotoGP yang raih kesuksesan besar di usia 20 taun. Ini diitung juga dari jaman GP125cc dan GP250cc. Manuel Poggiali Pebalap asal San Marino yang kini udah berusia 33 taun mulai ikut seri balap motor dunia di taun 1999 dengan motor aprilia. Dua taun kemudian, di umur 18 taun, dia berhasil jadi juara dunia GP125cc bersama tim Gilera. Taun 2003 Manuel naik ke kelas GP250cc, direkrut tim aprilia. Penampilannya luar biasa; langsung bawa pulang gelar Juara Dunia GP250cc di musim pertamanya. Sebelumnya ada Tetsuya Harada yang jadi Juara Dunia di kesempatan pertamanya di taun 1993. juara musim 2003 Sayangnya cuma sampe situ aja kemampuan primanya keluar. Taun 2004 dia cuma 3x naik podium, bahkan sempet turun kelas ke GP125cc di taun 2005. Doi pernah banting stang jadi pemain futsal dan masuk timnas San Marino di 2011. Manuel akhirnya balik lagi ke dunia balap di taun 2013-14, ikut ajang...

Ketatnya MotoGP 2016

Baru setengah jalan musim 2016 ajang MotoGP kita para penontonnya udah disuguhin aksi-aksi yang luar biasa. Persaingan dari jajaran depan tengah sama belakang sekarang udah merata. Para pebalap saling mengalahkan, yang dari depan bisa ke belakang, yang tengah bisa ganggu yang di depan dan yang jurkun bisa nyodok ke tengah bahkan sampe menang!    Marc Marquez calon juara dunia 2016 7 balapan pertama emang didominasi tiga pebalap top saat ini; Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Valentino Rossi. Masing-masing dari mereka udah ngerasain enaknya jadi juara dan gedeknya sial di kandang sendiri. Mereka saling mengalahkan di setiap balapannya. Kalo disebut kemenangan yang sensasional ya GP Mugello pas Jorge Lorenzo menang dengan jarak cuma sejengkal (dalam arti sebenernya) dan di GP Jerez saat Rossi terus di depan dari awal lomba.   Andrea Dovizioso Tim Ducati punya potensi besar lewat motor GP16 mereka. Aerodinamikanya kuat, trus motornya cepet. Sayangnya...